
Kejadian mengejutkan terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, saat seorang pengemudi aplikasi taksi online dibacok oleh seorang pria yang diduga oknum bermasalah. Peristiwa itu terjadi pada malam hari di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, ketika korban sedang mengantar penumpang.
Menurut saksi mata, pelaku tiba-tiba menghentikan laju kendaraan korban dan mengamuk tanpa sebab yang jelas. Dalam insiden yang berlangsung singkat namun brutal tersebut, pengemudi mengalami luka serius di bagian lengan dan bahu akibat sabetan senjata tajam.
📌 Baca juga: Driver Ojol dan Taksi Online Bakal Setop Layanan, Ada Apa?
Motif dan Identitas Pelaku Masih Misterius
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyatakan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan bukti dari CCTV dan keterangan saksi di sekitar lokasi.
“Korban tidak mengenal pelaku, dan tidak ada perselisihan sebelumnya. Kami menduga pelaku melakukan serangan secara acak atau dilatarbelakangi dendam pribadi,” ujar Kombes Harryo.
Pelaku melarikan diri setelah insiden terjadi, dan aparat sedang memburu keberadaannya. Kasus ini telah menimbulkan keresahan di kalangan pengemudi daring yang merasa rentan terhadap kekerasan serupa.
Tanggapan dari Komunitas Aplikasi Taksi Online
Komunitas pengemudi aplikasi taksi online di Palembang merespons keras insiden tersebut. Mereka menuntut kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan hukum maksimal bagi pengemudi yang menjalankan tugas secara legal dan sah.
Komunitas juga mendesak manajemen perusahaan aplikasi taksi online untuk menyediakan asuransi kecelakaan yang mencakup kejadian kriminal.
Keamanan Pengemudi Jadi Sorotan
Tidak hanya di Palembang, kasus serupa juga pernah terjadi di Jakarta, Medan, dan Surabaya. Para pengemudi menilai bahwa mereka masih minim perlindungan, baik dari segi hukum maupun fasilitas keamanan pribadi.
Pakar transportasi publik, Dr. Bambang Setiawan, menyebut bahwa perusahaan penyedia layanan harus mulai serius menanggapi persoalan keamanan. “Pengemudi adalah ujung tombak layanan.
Peran Pemerintah dalam Menanggapi Kekerasan Terhadap Driver Online
Dinas Perhubungan Sumatera Selatan turut angkat bicara terkait insiden tersebut. Pihaknya mengaku akan mengundang stakeholder dari perusahaan aplikasi, pihak kepolisian, dan perwakilan driver untuk merumuskan langkah pencegahan ke depan.
📌 Baca juga: Penjaga Konter Jadi Korban Penganiayaan Preman di Medan
“Kami tidak ingin insiden ini terulang. Perlu sinergi antara pengusaha aplikasi dan aparat hukum dalam menjamin keamanan pengemudi,” ujar Kadishub Sumsel
Kesimpulan
Polisi diharapkan bertindak cepat dan transparan dalam mengusut kasus ini. Di sisi lain, perusahaan aplikasi harus mulai meninjau ulang sistem keamanan dan perlindungan bagi para pengemudinya.
Jika tidak, kepercayaan publik terhadap keamanan layanan transportasi online bisa tergerus dan justru merugikan semua pihak.