Masyarakat Meminta Bantuan dari Kapolri, Agar Merasa Tentram di Tengah Kekacauan

Keamanan menjadi kebutuhan dasar setiap warga negara. Namun dalam beberapa waktu terakhir, banyak masyarakat merasa resah akibat maraknya aksi premanisme, kejahatan jalanan, hingga kurangnya kehadiran aparat di beberapa wilayah. Masyarakat meminta bantuan dari Kapolri agar bisa kembali merasakan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendengar langsung aspirasi warga dan menindaklanjuti keluhan terkait situasi keamanan di daerah masing-masing.
Seruan dari Akar Rumput: Warga Ingin Hidup Tentram
Masyarakat meminta bantuan dari Kapolri bukan tanpa alasan. Banyak kasus pemalakan, pemerasan, hingga intimidasi yang menimpa pelaku usaha kecil, sopir angkutan, dan pedagang pasar. Mereka kerap menjadi sasaran para preman yang berkeliaran bebas tanpa rasa takut terhadap hukum.
Di Medan, contohnya, sekelompok pelaku usaha UMKM mengirimkan surat terbuka kepada Kapolri.
📌 Baca juga: Preman Dibasmi, Aman Sudah? Begini Realita di Lapangan
Masyarakat Meminta Bantuan dari Kapolri untuk Reformasi Keamanan
Beberapa tokoh masyarakat menilai bahwa sistem keamanan di tingkat lokal belum cukup efektif. Ada kesan bahwa aparat keamanan kurang hadir di tengah masyarakat, terutama di wilayah padat dan rawan kejahatan. Oleh karena itu, masyarakat meminta bantuan dari Kapolri untuk meninjau ulang sistem patroli dan penempatan personel di daerah.
Ketua RT di kawasan Jakarta Timur bahkan menyebut bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permintaan peningkatan pengawasan, namun belum mendapat respons konkret dari kepolisian setempat.
“Preman dan pelaku kekerasan harus diberantas secara sistematis. Kami ingin polisi hadir bukan hanya saat ada masalah besar, tapi juga dalam keseharian warga,” ujarnya.
Pentingnya Peran Kapolri dalam Mengembalikan Kepercayaan Publik
Kapolri sebagai pucuk tertinggi di institusi kepolisian RI memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan keamanan nasional.
Beberapa kebijakan yang diusulkan oleh masyarakat antara lain:
- Penambahan personel polisi di wilayah rawan kejahatan.
- Penguatan sistem pelaporan warga secara daring dan real-time.
- Pembentukan tim anti-preman di tiap provinsi.
- Evaluasi kinerja Kapolres dan Kapolsek berdasarkan kepuasan masyarakat.
Respon Kapolri: Akan Tegas Menindak dan Mendengar Aspirasi Warga
Dalam beberapa kesempatan, Jenderal Listyo Sigit telah menyampaikan bahwa pihaknya membuka ruang selebar-lebarnya bagi aspirasi. Ia bahkan mendorong seluruh Polda dan Polres untuk aktif menjemput bola dan turun langsung ke masyarakat.
“Kami tidak akan mentolerir pelaku kejahatan, apalagi yang meresahkan rakyat kecil. Polri hadir untuk melindungi, bukan hanya menegakkan hukum,” tegas Kapolri dalam pernyataan resminya.
Para pelaku UMKM mengaku sering mendapat tekanan, baik dalam bentuk pungutan liar maupun ancaman kekerasan.
Kesimpulan: Harapan Akan Keamanan Nyata
Masyarakat meminta bantuan dari Kapolri bukan karena tidak percaya pada institusi kepolisian, tapi justru karena mereka berharap banyak. Rakyat ingin hidup dalam suasana damai, bebas dari ancaman dan intimidasi. Mereka ingin melihat polisi hadir bukan hanya saat kampanye atau razia, tapi juga sebagai pelindung nyata dalam kehidupan sehari-hari.